
Pagi itu kami siswa-siswi SMP NEGERI 1 SAMIGALUH kelas 8-9 akan melaksanakan kemah bakti di TEGAL PULE, tampak pagi itu wajah-wajah siswa dan siswi yang sangat senang dan gembira, telah tiba saatnya kami untuk berangkat sebelum itu kami berdoa dan mendapatkan saran serta masukan dari bapak kepala sekolah setelah selesai kami semua berangkat dengan menggunakan truk di perjalanan kami sangat senang bercengkrama bersama teman-teman.
Setibanya disana kami langsung turun dan mengambil barang-barang kami untuk segera mendirikan tenda, jarak tempat kami turun dengan lokasi perkemahan juga cukup jauh dikarenakan terhalang oleh aliran air sungai sehingga kami harus berjalan sekitar 100 meter setibanya di lokasi kami mendirikan tenda yang sekiranya tidak terlalu panas ,setelah cukup lama mendirikan tenda akhirnya kami selesai.
Beberapa saat kemudian kami mengadakan upacara pembukaan disana kami harus menjaga ucapan dan bertingkah laku sopan agar masyarakat disekitar sana tidak terganggu.Upacara pun selesai kami langsung menuju tenda dan beristirahat setelah beristirahat kami membersihkan diri.Malam pun tiba suasana mulai mencekam ditengah-tengah suasana mencekam itu diadakan pentas seni tiba-tiba salah satu anggota dari regu kami yaitu regu Kenanga kerasukan mungkin dikarenakan kurang menjaga kesopanan akhirnya pentas seni tidak jadi dilanjutkan,malam pun berlalu.Pagi itu diadakan senam pagi dan out bond menyusuri sungai, melewati rumah warga, dan bercengkrama bersama.
Suasana malam kembali mencekam dimalam kedua itu kami semua mengadakan upacara api unggun serta melanjutkan pentas seni yang tertunda kemarin.Upacara api unggun dilaksanakan dengan hikmat setelah upacara api unggun selesai kami melanjutkan pentas seni disela-sela pentas seni tiba-tiba terjadi kembali kerasukan suasana saat itu sangat mencekam dan membuat siapa saja yang ada disana merasa ketakutan tidak tanggung-tanggung hampir seluruh siswa kerasukan kami merasa ketakutan ada yang menangis,berteriak dan berlari-larian,malam itu adalah malam paling menakutkan yang belum pernah kami alami.
Keesokan harinya kami berkemas dan membersihkan sekitar tenda dan membongkar tenda yang telah kami dirikan setelah itu kami melaksanakan upacara penutupan dan kami berkemas untuk pulang bertemu kembali dengan keluarga namun setibanya disekolah hari-hari kami terasa begitu menakutkan dan masih ada saja anak yang kerasukan hingga hari ini.
PESAN: Hendaknya kita selalu menjaga kesopanan dimana saja kita berada.
(galuh/8B/2018)