Awalnya aku senang karena tak bangun pagi pagi
Awalnya aku riang karena tak harus berseragam
Awalnya aku girang karena tak ada lagi upacara panas panas
Awalnya aku suka ria karena tak ada lagi ujian dadakan
Awalnya aku lega karena seperti libur panjang
Tapi sekarang aku jadi malas karena tak ada teman bicara
Tapi sekarang aku bosan karena tak ada lagi kegiatan bersama
Aku kesulitan memahami rumus berotret yang jika mau kudiskusikan terganggu jaringan
Sekarang aku gusar karena tugasku beragam
Dulu tempat belajarku ruangan bergengsi
Tapi kini hanya kotak 14 inchi
Dulu obrolan kami seru tapi kini terbatas sinyal 4G
Tak ada lagi serunya ujian dadakan
Tak ada lagi semangat lomba olahraga
Tak ada lagi bangganya menjadi petugas upacara
Tak ada lagi asiknya diskusi kelompok di kelas
Mataku lelah berseteru setiap waktu dengan efek sinar laptop..
Punggungku pegal duduk seharian
Otakku meradang, kebosananku memuncak
Ayolah… ke sekolah lagi
Aku rindu aroma bangku dan papan tulis
Aku rindu sekolahku..
Syifa Hanun Nafi’ah (VIII C/30)